Jumat, 04 Maret 2011

Layar Kaca Positif

Layar Kaca Positif

oleh Kaka's Generasi Muda pada 27 Februari 2011 jam 0:15
Aku bukan Nurdin Halid yang tidak mudah mundur, meski digugat secara masal oleh masyarakat, seperti ini "turunkan Nurdin Halid"(mau turun kemana ?).
Aku juga bukan Gayus Tambunan yang cerdas akan matematika perpajakkan, 20 juta ditambah 20 juta sama dengan 1 milyar ? (cerdas sekali).

Jujur saja, siapa yang tidak kenal tokoh tersebut (angkat tangan) ?. Maaf nih, bukannya bermaksud mengkritik ataupun menjelek-jelekkan nama besarnya.

"Oke, kita sekarang masuk ke materi ya anak-anak...
Dengarkan bapak guru ya anak-anak" intruksi pak guru.

Menurut kalian, baik tidak kelakuan mereka ? "Tidaaaak", jawab serempak. Kenapa tidak ? "Karena mereka melakukan hal yang tidak baik", jawab udin. Tidak baiknya apa ? "Tidak mau mundur dari jabatannya(Nurdin) dan korupsi(Gayus)", jawab lagi tuh si Udin. Wah, berarti mereka tokoh-tokoh hebat dong. "Hebat apanya ?", Ucok bertanya. "Mereka memberikan contoh yang baik", jawab pak guru. "Ah, kami tidak mengerti. Tolong dijelasin dong pak guru",Ussi penasaran."Begini singkatnya,kenapa sudut pandang kalian selalu melihat seseorang dari layar kaca buruknya ( makanya buka dong http://layarkacaku.blogspot.com/ ) ? Meski bapak tidak tahu yg sebenarnya,mungkin saja ada maksud terselubung dari mereka,tapi yg kini terjadi kita harus ambil hikmahnya. Lihat Bang Noerdin, ia kukuh kepada pendiriannya,pantang putus asa,pantang menyerah meski di hujat cacian dari masyarakat. Berikutnya si Om Gayus, ia cerdas memanfaatkan peluang,cerdas mempermainkan masalah bagaikan panggung sandiwara,dia juga cerdas mengelola harta (sehingga sampai sekarang banyak hartanya yg belum diketahui publik)"pak guru menjelaskan. "0o0o0o...Gitu ya pak", Udin dan Ucok merasa mengerti."Berarti kesimpulannya adalah mengubah hal yg negatif menjadi pelajaran yg positif ya pak",ussi berkata sambil mengangguk-ngangguk. "itu kesimpulannya. Tapi kita jangan mencontoh dari layar kaca buruknya,ambilah hikmahnya untuk kita petik",Kata pak guru.

Ditulis oleh : Eka Setiawan

0 komentar: