Jumat, 03 Februari 2012

" Tentang : Sekolah Alam Tunas Mulia, Bantargebang-Bekasi"


" Tentang : Sekolah Alam Tunas Mulia, Bantargebang-Bekasi"


Ada setitik harapan di lembah gunung sampah..
Ada wangi semangat yang terhirup disemerbaknya aroma limbah..
Ada, Tunas Mulia memulung ilmu..
Benar, mereka mengais puzle mimpi itu..

_________________________


Bantargebang, identik dengan sampah dan limbah yang menggunung. Ya, tempat pembuangan akhir sampah dari wilayah Jabodetabek ini memang sangat tenar di mata atau telinga kita.

Tepat di kelurahan Sumur Batu - Bantargebang, ada suatu hal yang sangat menarik rasa penasaran dan keingintahuan kita. Sekolah Alam Tunas Mulia, begitulah namanya. Sekolah yang berdiri sejak tahun 2006 ini dibangun ditanah wakaf seluah 5.000 meter. Sekolah Alam Tunas Mulia bukanlah sekolah yang berdiri secara resmi, melainkan sekolah yang didirikan secara sukarela oleh Bapak Nadam dan Ibu Widiyanti sebagai wadah pendidikan bagi para anak-anak dari keluarga yang tidak mampu menyekolahkan anaknya.

Mayoritas murid-murid disana merupakan pekerja pemulung yang membantu orang tuanya. Ketidakmampuan perekonomian orang tua mereka membuat anak-anak disana tidak dapat menikmati jenjang pendidikan yang layak. Bahkan anak-anak yang seharusnya menghabiskan waktunya untuk bermain dan belajar, mereka harus turut serta terjun langsung ke gunung sampah untuk mengais rezeki. Bukan hal yang aneh bila sebelum ada sekolah tersebut, anak-anak itu tidak bisa membaca, menulis, bahkan minim ilmu agamanya. Sangat miris, ditengah kemajuan zaman kita masih mendengar bahkan menyaksikan generasi muda Indonesia tidak bisa turut berkompetisi di era globalisasi ini.

Seiring berjalannya waktu, hal tersebut mulai terekspose dan menggerakkan kepedulian beberapa orang. Dan kepedulian mereka berbuah manis, hingga saat ini sekolah tersebut berkembang pesat. Itu terbukti dari antusias para anak-anak disana untuk menimba ilmu disekolah tersebut. Tetapi semakin banyaknya murid-murid Sekolah Alam Tunas Mulia, tidak jarang relawan pengajar menjadi kewalahan menanganinya. Dikarenakan jenjang pendidikan di sekolah tersebut yang bervariasi, dari mulai TK, SD, hingga SMP. Yang membuat anak-anak itu semakin bersemangat adalah karena setiap dari mereka yang berkemauan keras dalam belajar dan berprestasi, pengurus tidak segan mengeluarkan dana agar murid tersebut dapat mengikuti ujian paket, sehingga dapat memperoleh ijazah yang diakui.

Dari pagi hingga siang hari, anak-anak murid Sekolah Alam Tunas Mulia mengisi waktunya untuk membantu orang tuanya bekerja memulung sampah. Lalu sekitar jam 12 siang, mereka bergegas datang dengan semangat menuntut ilmu ke Sekolah Alam Tunas Mulia untuk belajar hingga sore hari. Sungguh semangat dan usaha yang sangat jarang kita temui diantara pelajar-pelajar sekolah resmi.

Dalam pembangunan dan perkembangannya, Sekolah Alam Tunas Mulia masih banyak membutuhkan bantuan. Bantuan yang dapat diberikan berupa; tenaga pengajar, dana, buku, alat tulis, perlengkapan belajar-mengajar, dll.


_________________________

Tanamlah suatu kebaikan, maka akan berbuah pahala... Insya Allah...

_________________________

Contact Person :
08999268515

0 komentar: